BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam gejala kognisi
proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi
pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai,
menalar, membayangkan dan berbahasa. Kapasitas atau kemampuan kognisi biasa
diartikan sebagai kecerdasan atau inteligensi. Bidang ilmu yang mempelajari
kognisi beragam, di antaranya adalah psikologi, filsafat, dan lain-lain.
Kepercayaan /
pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhi sikap mereka
dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadap sesuatu.
mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubah perilaku
mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah gejsls kognisi?
2.
Sebutkan gejala-gejala dari pengenalan (kognisi)?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
KOGNISI
1. Pengertian
Kognisi Secara Etimologi
Istilah kognisi berasal dari bahasa Latin
cognoscere yang artinya mengetahui. Kognisi dapat pula diartikan sebagai
pemahaman terhadap pengetahuan atau kemampuan untuk memperoleh pengetahuan
2. Pengertian Kognisi
Secara Terminologi
Kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu
yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Jadi
gejala kognisi adalah gejala bagaimana cara manusia memberi arti pada
rangsangan.
B. TEORI PSIKOLOGI KOGNISI
Menurut para ahli, teori psikologi kognisi dapat
dikatakan berawal dari pandangan psikologi Gestalt di Jerman. Mereka
berpendapat bahwa dalam meresepsi lingkungannya, manusia tidak sekedar
mengendalikan diri pada apa yang diterima dari penginderaannya, tetapi masukan
dari penginderaan itu diatur, saling dihubungkan dan diorganisasikan untuk
diberi makna, dan selanjutnya dijadikan awal dari suatu perilaku.
Pandangan teori kognisi menyatakan bahwa organisasi
kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran yang satu sama
lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam teori ini, unsur
psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya termasuk kedalam
kognisi manusia.
C. GEJALA-GEJALA DARI PENGENALAN (KOGNISI)
Kognisi dipahami sebagai proses mental karena kognisi mencerminkan pemikiran dan
tidak dapat diamati secara langsung. Oleh karena itu kognisi tidak dapat diukur
secara langsung, namun melalui perilaku yang ditampilkan dan dapat diamati.
Misalnya kemampuan anak untuk mengingat angka dari 1-10, atau kemampuan untuk
menyelesaikan teka-teki, kemampuan menilai perilaku yang patut dan tidak untuk
diimitasi. Untuk mengetahui lebih
lanjut mengenai kognisi maka berkembanglah psikologi kognitif yang menyelidiki tentang proses berpikir
manusia.
Gejala-gejala kognisi meliputi :
1. Pengamatan
Pengamatan adalah
aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk
mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk
melanjutkan suatu penelitian.
Proses-proses
pengamatan adalah sebagai berikut:
a. Penglihatan
b. Pendengaran.
c. Rabaan
d. Pembauan(penciuman)
e. Pengecapan
Agar orientasi pengamatan dapat berhasil dengan baik,
diperlukan aspek pengaturan terhadap objek yang diamati, yaitu:
a. Aspek ruang.
b. Aspek waktu
c. Aspek gestal.
d. Aspek arti.
2. Tanggapan
Yaitu suatu bayangan
yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan pengamatan.
Tanggapan dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Tanggapan masa lampau
atau tanggapan ingatan
b. Tanggapan masa datang atau
tanggapan mengantisipasikan
c. Tanggapan masa kini
atau tanggapan representative (mengimajinasikan)
Perbedaan Pengamatan dan Tanggapan
a. Pengamatan terikat pada tampat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak
terikat pada wakyu dan tempat.
b. Objek
pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan obyek tanggapan tidak mendetail
dan kabur.
c. Pengamatan
memerlukan stinulis, sedang tanggapan tidak perlu.
d. Pengamatan
bersifat sensoris, sedangkan tanggapan bersifat imajenir.
3. Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan
menggambarkan pengalaman masa lalunya dan menggunakannya sebagai sumber
informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi,
mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Pada dasarnya ingatan
dapat dibagi dua kategori yaitu :
a.
Ingatan eksplisit
b.
Ingatan implisit
4. Fantasi
Fantasi dapat
dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam
alam imajinasi melampaui dunia riil. Ada beberapa macam sifat fantasi yaitu,
Fantasi bersifat mengabstraksikan, kalau dalam berfantasi itu ada bagian-bagian
yang dihilangkan. Fantasi bersifat mendeterminasikan kalau dalam berfantasi itu
sudah ada semacam skema tertentu, lalu diisi dengan gambaran lain. Fantasi
bersifat mengkombinasikan kalau menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu
dengan yang lainnya.
5. Berpikir
Berfikir merupakan
proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Proses
jalannya berfikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu:
a. Pembentukan pengertian.
b. Pembentukan pendapat
c. Penarikan kesimpulan
d. Psikologi Fikir
6. Intuisi
Intuisi
adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran
rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba datang dan
diluar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca
sebuah buku, ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang
dicari-carinya selama bertahun-tahun
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kognisi adalah
kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir
tentang seseorang atau sesuatu. Jadi gejala kognisi adalah gejala bagaimana
cara manusia memberi arti pada rangsangan. Pandangan teori kognisi menyatakan
bahwa organisasi kepribadian manusia tidak lain adalah elemen-elemen kesadaran
yang satu sama lain saling terkait dalam lapangan kesadaran (kognisi). Dalam
teori ini, unsur psikis dan fisik tidak dipisahkan lagi, karena keduanya
termasuk kedalam kognisi manusia.
Gejala Kognisi antara lain :
1. Pengamatan
2. Tanggapan
3. Ingatan
4. Fantasi
5. Berpikir
6. Intuisi
DAFTAR PUSTAKA
Rita L. Atkinson, dkk. 1983. Introduction tp
Psychology. Erlangga. Jakarta.
Sobur, Alex, Drs. 203. Psiklogy Umun. Cet. II.
Pustaka Setia; Bandung, April.
0 Comments